Sabtu, 29 April 2017

Belajar Tipe Data Integer Dan Penulisannya Dalam PHP

Assalamualaikum Wr.Wb







Pengertian Tipe Data PHP

Setelah sebelumnya kita mempelajari tentang pengertian variabel dan pengertian konstanta, dalam beberapa tutorial ke depan kita akan mempelajari tipe data PHP.

Sebuah variabel atau konstanta merupakan ‘tempat‘ dari data. Di dalam bahasa pemograman (dan juga PHP), data yang diinput kedalam variabel atau konstanta akan memiliki tipe tertentu. Tipe-tipe ini nantinya menentukan bagaimana cara kita memprosesnya. Beberapa tipe data terdengar familiar, seperti tipe data angka, desimal dan text. Namun kita juga akan menemukan tipe data lain seperti boolean dan array.

Untuk tipe data pertama yang akan dibahas adalah tipe data angka bulat, atau disebut dengan tipe data Integer.


Pengertian Tipe Data Integer dalam PHP

Tipe data integer adalah tipe data yang berupa angka bulat seperti: 1, 22, dan -172. Tipe data integer umum digunakan untuk data dengan angka bulat, seperti harga barang, jumlah stock dan jumlah mahasiswa. Jika data yang kita miliki kemungkinnan akan mengandung pecahan, maka tipe data yang digunakan adalah float (akan dibahas dalam tutorial berikutnya).

Nilai integer dapat bernilai positif (+) maupun negatif (-). Jika tidak diberi tanda, maka diasumsikan nilai tersebut adalah positif.

Berikut contoh penulisan bilangan integer dalam PHP:

<?php
   $umur=21;
   $harga=15000;
   $rugi=-500000;

   echo $umur; //21
   echo "<br />";
   echo $harga; //15000
   echo "<br />";
   echo $rugi; //-500000
?>

Untuk variabel dengan angka integer, kita bisa melakukan operasi matematis seperti penambahan, pengurangan, pembagian dan lain-lain, seperti contoh berikut ini:

<?php
   $a=14;
   $b=16;
   $c= $a + $b;
   echo $c; // 30

   $d=$a * $b;
   echo $d; // 224
?> 

Karena PHP tidak memerlukan pendeklarasian variabel, maka ketika sebuah variabel berisi angka bulat, maka secara otomatis variabel tersebut di sebut sebagai variabel integer

Jangkauan angka integer bergantung kepada kemampuan komputasi komputer, namun biasanya dimulai dari −2,147,483,648 sampai +2,147,483,647, atau 32bit. Jika terdapat menungkinan angka yang dihasilkan dari kode program kita berada diluar jangkauan ini, sebaiknya menggunakan tipe data float.

Secara teknis, jangkauan angka integer ini sama dengan jangkauan tipe data LONG pada bahasa C. Namun dikarenakan bahasa C tidak memberikan spesifikasi khusus seberapa besar jangkauan LONG, anda mungkin mendapat hasil yang berbeda.

Untuk mengetahui nilai maksimal tipe data integer pada komputer, PHP menyediakan konstanta PHP_INT_MAX. Berikut adalah hasil nilai PHP_INT_MAX yang saya jalankan:

<?php
print PHP_INT_MAX; // 2147483647
?>

Selain digunakan untuk menampung angka dengan base 10 (disebut juga angka desimal), tipe data integer digunakan juga untuk menampung angka base 16 (hexadesimal), base 8 (octal), dan base 2 (binary).


Jika anda baru mempelajari bahasa pemograman, anda boleh melewati penjelasan tentang integer base 16 (hexadesimal), base 8 (octal), dan base 2 (binary) yang akan dijelaskan dibawah ini. Karena tipe data ini tidak terlalu sering digunakan, dan mungkin akan membuat bingung jika belum pernah mempelajarinya.

Cara Penulisan Angka Hexadesimal Dalam PHP

Angka heksadesimal (atau hexadecimal) adalah angka khusus yang bilangan penyusunnya terdiri dari 16 digit, yaitu angka 0-9, dan huruf A-F. Angka heksadesimal ini biasanya digunakan untuk pemrosesan yang berkaitan dengan perhitungan komputer.

Dalam pemograman web kita akan menemukan angka ini pada penulisan kobinasi warna pada CSS. Sebagai contoh, warna merah ditulis: ff0000, biru: 0000ff, abu-abu: cccccc, dan kombinasi warna lainnya dalam CSS menggunakan angka heksadesimal.

Untuk membuat sebuah variabel berisi angka heksadesimal, kita menulis huruf “0x” (angka 0 dan huruf ‘x’) sebelum angka yang ingin diinput. Karakter “0x” menginstruksikan kepada PHP bahwa angka setelahnya adalah heksadesimal. Misalkan, angka heksadesimal 54FA ditulis dengan 0x54FA.

Berikut contoh penulisan bilangan integer heksadesimal dalam PHP:

<?php
   $angka_desimal= 31;
   $angka_heksadesimal=0x1F; //1F heksadesimal = 31 desimal

   echo $angka_desimal; //31
   echo "<br />";
   echo $angka_heksadesimal; //31
?>

Pada contoh diatas, variabel $angka_desimal dan $angka_heksadesimal sama-sama ditampilkan dengan nilai 31 (PHP secara tidak langsung mengkonversi nilai $angka_heksadesimal menjadi nilai desimal).

Cara Penulisan Angka Oktal Dalam PHP

Bilangan oktal adalah bilangan yang terdiri dari 8 digit, yaitu karakter 0-7. Bilangan oktal tidak terlalu sering digunakan. Untuk menuliskan bilangan oktal ke dalam variabel PHP, kita menggunakan tanda “0” (angka nol) diawal angka. Angka desimal 511 ditulis dalam bentuk oktal 777, sehingga penulisannya dalam PHP menjadi 0777.

Berikut contoh penulisan bilangan integer oktal dalam PHP:

<?php
   $angka_desimal= 511;
   $angka_oktal=0777; //777 oktal = 511 desimal

   echo $angka_desimal; //511
   echo "<br />";
   echo $angka_oktal; //511
?>

jika anda perhatikan, penulisan angka dengan 0 didepan sebuah angka sering kita tulis dalam fungsi matematika atau catatan sehari-hari. Namun, karena fungsinya sebagai penanda bilangan oktal, sedapat mungkin hindari kebiasaan menambahkan angka 0 di depan nilai desimal di dalam PHP. Jika yang dimaksud adalah supaya tampilan angka menjadi cantik, misalkan untuk pengurutan nomor : 01, 02, 03.. dst. PHP menyediakan fungsi khusus untuk keperluan ini.

Cara Penulisan Angka Biner Dalam PHP

Bilangan biner (atau binary) adalah bilangan yang terdiri dari 2 digit saja, yaitu 0 dan 1. Prinsip bilangan biner inilah yang mendasari perhitungan komputer. Bilangan biner kadang disebut juga dengan bilangan logika, yakni logika benar (ditandai dengan angka 1), dan logika salah (ditandai dengan angka 0).

Di dalam PHP, angka integer biner ditulis dengan awalan 0b (angka nol, dan huruf b). Nilai desimal 222, dalam notasi biner biner ditulis 11011110, sehingga untuk menyimpannya dalam variabel PHP ditulis menjadi 0b11011110.

Berikut contoh penulisan bilangan integer biner dalam PHP:

<?php
   $angka_desimal= 222;
   $angka_biner=0b11011110; //11011110 biner = 222 desimal

   echo $angka_desimal; //222
   echo "<br />";
   echo $angka_biner; //222
?> 

Tipe data integer adalah tipe data penting dalam pemograman. Dalam tutorial kali ini kita telah mempelajari cara penulisan bilangan integer dalam PHP dengan penulisan untuk karakter desimal, heksadesimal, oktal, dan biner.

Referensi:http://www.duniailkom.com/mengenal-tipe-data-integer-dan-cara-penulisan-integer-dalam-php/

Wassalamualaikum Wr.Wb

Rabu, 26 April 2017

Penulisan Komentar Dalam PHP

Assalamualaikum Wr.Wb


Apa gunanya sebuah komentar dalam sebuah bahasa pemrograman? Komentar di gunakan untuk memberikan sebuah catatan pada sebuah baris bahasa pemrograman sehingga seseorang lebih mudah dalam memberikan identitas akan kode pemrograman yang di tulis.Selain itu misalkan ada sebuah error maka sesorang akan lebih mudah jika ingin meneliti dan mencari kode yang salah karena telah di beri identitas dengan menggunakan komentar.

PHP menyediakan beberapa cara untuk menambahkan komentar yang mirip dengan cara memberikan komentar di bahasa pemrograman lain seperti C, C++ dan Unix Shell.

1. Metode Komenter Unix Shell


Disebut sebagai metode komentar Unix Shell, karena cara memberikan komentar ini berasal dari sistem Unix. Metode ini menggunakan karakter tanda pagar atau hash mark (#). PHP akan mengabaikan seluruh text yang terdapat setelah tanda pagar sampai akhir baris atau tag penutup PHP (mana yang terlebih dahulu didapati).

Karena sifatnya yang hanya mempengaruhi satu baris saja, Metode Komenter Unix Shell efektif digunakan untuk membuat komentar pendek.
    <?php

       $nilai = 2+4 ;   # Letakkan Komentar Di Sini
       echo "$nilai";

    ?>
2. Metode Komenter C++

Metode komentar ini meminjam cara membuat komentar dari bahasa pemrograman C++. Hampir sama dengan metode komentar Unix Shell, metode komentar C++ ini berlaku hanya untuk sebuah baris atau sampai tag penutup PHP, Tetapi kali ini karakter yang digunakan adalah dua kali garis miring (two slashes), yakni “//”.

Karena sifatnya yang sama seperti Unix Shell, semua contoh tanda ‘#’ dapat diganti dengan ‘//’.
    <?php

       $nilai = 2+4 ;   // Letakkan Komentar Di Sini
       echo "$nilai";

    ?>
3. Metode Komentar C

Jika metode komentar Unix Shell dan C++ efektif untuk membuat komentar pendek, untuk membuat komentar yang panjang, PHP meminjamnya dari bahasa C. Metode komentar ini disebut juga tipe komentar blok karena sifatnya yang harus diberikan tanda tutup untuk mengakhiri komentar.

Untuk memulai komentar, kita menuliskan sebuah garis miring dan diikuti dengan tanda bintang (/*). Semua text setelah tanda tersebut akan dianggap sebagai komentar sampai PHP menemukan tanda tutup, yakni karakter bintang dan diikuti dengan garis miring (*/). Metode komentar C ini dapat mencakup beberapa baris.
    <?php


       $nilai = 2+4 ;  
       echo "$nilai";
       /* Dalam bagian ini kita akan membuat
        Letakkan Komentar Di Sini
        */

    ?>
Namun anda perlu berhati-hati untuk tidak membuat blok komentar yang saling bertumpuk, seperti kode berikut:
    <?php
    /*
       $nilai = 2+4 ;   /* Ini adalah komentar */
       echo "$nilai";

    */


    ?>

        
Dalam contoh diatas, PHP akan gagal menjalankan kode program dan menghasilkan error di sebabkan komentar yang saling berhimpitan (overlapping).

Referensi:
http://www.duniailkom.com/cara-penulisan-komentar-dalam-kode-php/


 Wassalamualaikum Wr.Wb

Pengenalan SOP (Standard Operating Procedur)

Assalamualaikum Wr.Wb


A. Pengertian Standard Operating Procedur
Standard Operating Procedure, atau SOP, adalah satu set instruksi langkah-demi-langkah yang disusun oleh sebuah organisasi untuk membantu pekerja melaksanakan operasi rutin. SOP bertujuan untuk mencapai efisiensi, kualitas output dan keseragaman kinerja, sekaligus mengurangi miskomunikasi dan kegagalan untuk mematuhi peraturan industri.

Manfaat dari Standard Operating Procedur

  • Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menyelesaikan tugasnya.
  • Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan.
  • Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada interfensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
  • Meningkatkan akuntibilitas pelaksanaan tugas.
  • Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
  • Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi.
  • Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
  • Memberikan informasi dalam upaya peningkatan kompetensi pegawai.
  • Memberikan informasi mengenai beban tugas yangdipikuloleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

Tujuan dari Standard Operating Procedur

  • Agar petugas pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
  • Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
  • Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas pegawai terkait.
  • Melindungi organisasi unit kerja dan petugas pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
  • untuk menghindari kegagalan, kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.

Fungsi dari Standard Operating Procedur
  • Memperlancar tugas petugas pegawai atau tim unit kerja.
  • Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
  • Mengetahui dengan jelas hambatan!hambatannya dan mudah dilacak
  • Mengarahkan petugas pegawai untuk sama-sama disiplin dala bekerja.
  • Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

Keuntungan adanya Standard Operating Prosedure
  • SOP adalah bagian dari Integral dari suatu sistim Mutu
  • Dapat di imflementasikan juga di kembangkan kapan saja menerut tuntutan pertumbuhan perusahaan dan lingkungan sekitarnya
  • Dapat Di gunakan bagian dari suatu programe pelatihan pegawai dalam sebuah organisasi/perusahaan
  • Adanya kejelasan pekerjaan dan tanggungjawab setiap pegawai juga divisi dari organisasi, siapa melakukan apa, apa yang di lakukan kapan di lakukan dan kepada siapa hal itu akan di laporkan
  • Dapat lebih mudah untuk mengukur tingkat pertumbuhan kinerja dari organisasi
  • Image dari perusahaan tersebut di mata karyawan dan Clients akan lebih baik juga terhormat.  

B. SIMBOL-SIMBOL PROSEDUR OPERASI STANDAR

1. Format Umum Standard Operating Prosedure (SOP) Ada empat faktor yang dapat dijadikan dasar dalam penentuan format penyusunan Standard Operating Prosedure (SOP) yang akan dipakai oleh suatu organisasi yaitu:

  • Banyaknya keputusan yang akan dibuat dalam suatu prosedur.
  • Banyaknya langkah dan sub langkah yang diperlukan dalam suatu prosedur.
  • Siapa yamh dijadikan target sebagai pelaksana Standrad Operating Prosedure (SOP)
  • tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Standard Operating Prosedure (SOP) ini.

4 Jenis Format Umum Standard Operating Prosedure (SOP)

A). Langkah sederhana (simple steps)
Simple steps dapat digunakan jika prosedur yang akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikt keputusan yang bersifat sederhana. Format SOP ini dapat digunakan dalam situasi dimana hanya ada beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur yang telah disusun.

B). Tahapan berurutan (Hierarchical steps)
Format ini merupakan pengembangan dari simple steps. Digunakan jika prosedur yang disusun panjang, lebih dari 10 langkah dan membutuh kan informasi yang lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan sedikit pengambilan keputusan.

C). Grafik (graphic)
Format grafik ini bertujuan untuk memudahkan dalam memahami prosedur yang ada dan biasanya ditujukan untuk pelaksanaan eksternal organisasi (pemohon).

D). Diagram Alir (flowcharts)

Flowcharts merupakan format yang biasa digunakan, jika dalamSOP diperlukan pengambilan keputusan yang banyak (kompleks) dan membutuhkan opsi jawaban (alternatif jawaban) seperti:jawaban “ya” atau “tidak”, “lengkap” atau “tidak”, “benar” atau “salah”, dsb. Simbol-simbol tersebut memiliki fungsi yang bersifat khas (teknis dan khusus) yang pada dasarnya dikembangkan dari simbol dasar flowcharts (basic symbols of flowcharts) yang terdiri dari 4 simbol, yaitu:
  1. simbol kapsul/terminator, untuk mendiskripsikan kegiatan mulai dan berakhir.
  2. Simbol kotak/process, untuk mendiskripsikan proses atau kegiatan eksekusi.
  3. Simbol belah ketupat/decision, untuk mendiskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.
  4. Simbol anak panah/arrow, untuk mendiskripsikan arah kegiatan (alur proses kegiatan).
  5. Simbol segi lima/off-page connector, untuk mendiskripsikan hubungan antar simbol yang berbeda halaman.

Format standrad operating prosedure dalam bentuk flowcharts terdiri dari  2 jenis yaitu:

  1. Linear flowcharts (diagram alir linier)
    Ciri utama dari format linear flowcharts ini adalah unsur kegiatan yang disatukan, yaitu: unsur kegiatan atau unsur pelaksanaannya dan menuliskan rumusan kegiatan secara singkat didalam simbol yang dipakai.
  2. Branching flowcharts (diagram alir bercabang) Format Branching Flowcharts memiliki ciri utama dipisahkannya unsur pelaksana dalam kolom-kolom yang terpisah dari kolom kegiatan dan menggambarkan prosedur kegiatan dalam bentuk simbol yang dihubungkan secara bercabang-cabang.

2. Simbol-simbol dalam prosedur kerja

A. jenis-jenis simbol
  1. Lingkaran besar (O)
  2. belah ketupat
  3. segi empat bujur sangkar
  4. segi tiga terbalik
  5. segi tiga ganda terbalik
  6. lingkaran kecil
  7. anak panah

B. Kegunaan Simbol-simbol dalam prosedur
  1. jenis-jenis pekerjaan, tahap-tahap, gerakan-gerakan, dan bagian-bagian pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu bidang tugas.
  2. Waktu rata-rata yang diperlukan baik untuk penyelesaian setiap tahap atau jenis pekerjaan dan waktu seluruhnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
  3. Persyaratan kecakapan dan keterampilan pegawai yang diperlukan untuk dapat mengerjakan pekerjaan dengan sebaik- baiknya.
  4. Peralatan dan fasilitas kerja yang diperlukan untuk dapat mengerjakan pekerjaan.
  5. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk suatu bidang tugas atau bidang kegiatan dan sebagai salah satu alat evaluasi kerja pegawai.
  6. Apakah peralatan, fasilitas, dan tenaga kerja telah dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas yang semestinya.
  7. Kemacetan-kemacetan yang paling banyak terjadi.

JENIS-JENIS SOP DALAM ADMINISTRASI PERKANTORAN BERDASARKAN SIFAT DAN KEGIATAN

SOP teknis. Ciri-ciri SOP teknis:

  • pelaksanaan berjumlah satu orang atau satu kesatuan tim kerja atau jabatan meskipun dengan pemangku yang lebih dari satu.
  • Berisi langakah rinci atau cara melakuakan pekerjaan atau langkah detail pelaksanaan kegiatan.

SOP administratif. Ciri-ciri administratif:

  • Pelaksanaan berjumlah banyak atau lebih dari satu aparetur atau lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal.
  • Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang bersifat maokro ataupun mikro yang tidak menggambarkan cara melakukan kegiatan

AZAS-AZAS PENYUSUNAN STANDARD APERATING PROSEDUREAsas-asas penyusunan standard operating prosedue:
  • Asas pembukaan, yaitu disusun berdasarkan tata cara yang bentuk yang telah dibakukan sehingga dapat menjadi acuan yang baku dalam melakukankan suatu tugas.
  • Asas pertanggung jawaban, hal ini ha    rus dapat dipertanggung jawabkan baik dari sisi isi, bentuk, prosedur, standar yang ditetapkan maupun dari sisi keabsahannya.
  • Asas kepastian, yakni adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara aparatur dan masyarakat sehingga masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab yang sama.
  • Asas keseimbangan, yakni adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara aparatur dan masyarakat sehingga masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab yang sama.
  • Asas keterkaitan, yaiyu harus terkait dengan kegiatan administrasi umum baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Asas kecepatan dan kelancaran, yakni yang dapat menjamin terselesaikannya suatu suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural.
  • Asas keamanan, yaitu harus dapat menjamin kepentingan semua pihak  yang terlibat dalam pelaksanaan tugas.
  • Asas keterbukaan, yaitu keberadaan SOP dapat menciptakan transparansi dalam pelaksanaan tugas

E. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROSEDURE

  1. Standard operating prosedure harus ditulis secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga mudah dimengerti dan diterapkan untuk satu kegiatan tertentu.
  2. Standard operating prosedure harus dapat menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanandan tatacara pembayaran bila diperlukan adanya biaya pelayanan.
  3. Standard operting prosedure harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang dibutuhkan dan sampai dimana tanggung jawab masing-masing pegawai/pejabat.
  4. Standard operating prosedure harus udah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan yang berlaku.
  5. SOP harus menggambarkan alur kegiatan yang mudah ditelusuri jika terjadi hambatan.

1. Manfaat prosedur tertulis adalah;
A) Planning-controlling
  • mempermudah dalam pencapaian tujuan.
  • merencanakan besarnya beban kerja yang optimal bagi masing-masing pegawai.
  • menghindari pemborosan atau memudahkan penghematan biaya.
  • mepermudah pengawasan.

B) Organizing
  • mendapatkan intruksi kerja yang dapat dimengerti oleh bawahan.
  • dihubungkan dengan alat yang mendukung pekerjaan kantor dan dokumen.
  • menciptakan konsistensi kerja.

C) Staffing-leading
  • membantu atasan dalam memberikan intruksi kerja bagi pegawai.
  • konseling untuk bawahan agar memberikan kontribusi maksima
  • mempermudah pemberian penilaian bagi bawahan.

D) Coordination
  • menciptakan koordinasi yang baik antar departemen
  • untuk menetapkan dan membedakan prosedur rutin dan independen

F. TEKNIK MENYUSUN SOPAda tujuh tahapan atau langkah yang dapat digunakan untuk membuat suatu prosedur yang baik dan memaksimalkan semua potensi yang ada, anatara lain sebagai berikut:
  1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
  2. Membuat rancangan awal.
  3. Melakukan evaluasi internal.
  4. Melakukan evaluasi eksternal.
  5. Melakukan uji coba.
  6. Menempatkan prosedur pada unit terkait.
  7. Menjalankan prosedur yang sudah dibuat.

G. PENERAPAN SOP DALAM MANAJEMEN PERKANTORAN
Proses penerapan harus dapat memastikan bahwa output yang
dikehendaki dapat diwujudkan yaitu.
  1. Setiap pelaksanaan mengetahui SOP yang baru disusun dan alasan perubahannya.
  2. Salinan/kopi SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh semua pengguna potensial.
  3. Setiap pelaksanaan mengetahui perannya dalam SOP dan dapat menggunakan semua pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk menerapkannya secara aman dan efektif.
  4. Ada mekanisme untuk memonitor/memantau kinerja, mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul, dan menyediakan dukungan dalam proses penerapan SOP
H.Kesimpulan
Dengan adanya SOP maka karyawab akan memiliki sebuah pedoman sehingga pekerjaan akan menjadi semakin aman.

Referensi:
Wassalamualaikum Wr.Wb

Mengenal Konstanta Dan Penulisannya Dalam PHP

Assalamualaikum Wr.Wb



Pengertian Konstanta PHP

Dalam bahasa pemograman, Konstanta (constant) adalah suatu lokasi penyimpanan (dalam memory) yang berisikan nilai yang sifatnya tetap dan tidak bisa diubah sepanjang program berjalan (wikipedia).

Berbeda dengan variabel yang isi/nilainya dapat diubah bahkan dihapus selama program berjalan, sebuah konstanta jika telah diberikan nilai, tidak dapat diubah lagi dalam kode program. Hal ini seseuai dengan namanya, yakni konstant.


Aturan Penulisan Konstanta PHP

1. Cara Pendefenisikan Konstanta dalam PHP

Jika variabel di dalam PHP dibuat dengan menambahkan tanda dollar, seperti: $nama. Untuk membuat konstanta PHP menyediakan 2 cara:

  1. Menggunakan kata kunci (keyword) const.
  2. Menggunakan fungsi define.

Untuk mendefenisikan konstanta dengan kata kunci const, caranya mirip dengan menambahkan nilai kepada sebuah variabel, namun didahului kata const. Berikut adalah contoh penulisannya:

<?php
      const situs = "bimablctelkom.com";
      echo situs ;
?>

jika menggunakan fungsi define , fungsi ini membutuhkan 2 nilai  yakni nama konstatnta dan nilainya , Seperti contoh berikut  ini :

<?php
    define("situs","www.bimablctelkom.com");
    echo situs ;
?>

Aturan penamaan konstanta sama seperti variabel, yakni untuk karakter pertama hanya boleh menggunakan huruf dan underscore (_), dan untuk huruf kedua dan seterusnya, boleh menggunakan huruf, angka dan underscore. Sehingga sebuah konstanta juga tidak boleh diawal angka atau mengandung karakter khusus sepert #,*, atau &.


2. Konstanta PHP bersifat Case Sensitif

Sama seperti variabel, konstanta dalam PHP bersifat case sensitif, sehingga perbedaan huruf besar dan kecil dianggap berbeda. GAJI, GaJi, dan gaji merupakan 3 konstanta yang berbeda.

Walaupun kita boleh menggunakan huruf kecil dalam penulisan konstanta, kesepakatan programmer PHP menganjurkan menggunakan HURUF BESAR untuk penulisan konstanta. Tujuannya agar lebih mudah untuk membedakan dengan variabel (dimana variabel dianjurkan menggunakan huruf kecil).


3. Nilai Konstanta PHP Tidak Dapat Diubah

Jika sebuah konstanta telah didefenisikan, kita tidak bisa merubah nilai tersebut.

Contoh error konstanta:

<?php
   define("GAJI", 5000000);
   echo GAJI;  echo "<br />";
   define("GAJI", 50000);
?>



4. Konstanta hanya dapat berisi tipe data tertentu

Konstanta dalam PHP hanya dapat berisi tipe data sederhana (disebut juga jenis tipe skalar), yakni: boolean, integer, float dan string. Hal ini berbeda dengan variabel, yang dapat juga berisi tipe data turunan seperti array, objek atau resources.




5. Konstanta Sistem PHP (Predefined Constant)

Sama seperti variabel, PHP juga telah membuat beberapa konstanta yang telah didefinisikan dan tidak bisa di ubah nilainya. Namun karena banyaknya modul yang dapat ditambahkan kedalam PHP, Predefined Constant dalam PHP akan bertambah tergantung modul yang ada. Namun sebagai contOh, berikut adalah Predefined Constant dalam sistem inti PHP:

PHP_VERSION, PHP_MAJOR_VERSION, PHP_MINOR_VERSION, PHP_RELEASE_VERSION, PHP_VERSION_ID, PHP_EXTRA_VERSION, PHP_ZTS, PHP_DEBUG, PHP_MAXPATHLEN, PHP_OS, PHP_SAPI, PHP_EOL, PHP_INT_MAX, PHP_INT_SIZE, DEFAULT_INCLUDE_PATH, PEAR_INSTALL_DIR, PEAR_EXTENSION_DIR, PHP_EXTENSION_DIR, PHP_PREFIX, PHP_BINDIR, PHP_BINARY, PHP_MANDIR, PHP_LIBDIR, PHP_DATADIR, __LINE__ , __FILE__ , __DIR__ , __FUNCTION__ , __CLASS__ , __TRAIT__ , __METHOD__, __NAMESPACE__,

Daftar list Predefined Constant diatas saya ambil langsung dari manual PHP di http://php.net/manual/en/reserved.constants.php. Kebanyakan dari konstanta tersebut menyimpan nilai yang dapat membantu kita dalam membuat program PHP, khususnya untuk debugging, saya akan membahasnya pada lain kesempatan.

Dalam aplikasi dunia nyata, penggunaan konstanta tidak akan sesering penggunaan variabel, namun jika anda membutuhkan sebuah variabel yang tidak bisa ditimpa nilainya, konstanta merupakan pilihan yang tepat.

Referensi:http://www.duniailkom.com/pengertian-konstanta-dan-cara-penulisan-konstanta-php/

Wassalamualaikum Wr.Wb

Mengenal Variabel Dan Cara Penulisannya

Assalamualaikum Wr.Wb


Pengertian Variabel dalam PHP

Dalam pemograman, variabel adalah suatu lokasi penyimpanan (di dalam memori komputer) yang berisikan nilai atau informasi yang nilainya tidak diketahui maupun telah diketahui (wikipedia).

Dalam defenisi bebasnya, variabel adalah kode program yang digunakan untuk menampung nilai tertentu. Nilai yang disimpan di dalam variabel selanjutnya dapat dipindahkan ke dalam database, atau ditampilkan kembali ke pengguna.

Nilai dari variabel dapat di isi dengan informasi yang diinginkan dan dapat dirubah nilainya pada saat kode program sedang berjalan. Sebuah variabel memiliki nama yang digunakan untuk mengakses nilai dari variabel itu. Jika anda memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa pemograman, tentunya tidak asing dengan istilah variabel.

Sama seperti variabel dalam bahasa pemograman lainnya, variabel dalam PHP digunakan untuk menampung nilai inputan dari user, atau nilai yang kita definisikan sendiri. Namun PHP memiliki beberapa aturan tentang cara penggunaan dan penulisan variabel.

Aturan Penulisan Variabel dalam PHP

1. Penulisan variabel harus diawali dengan tanda $

Variabel di dalam PHP harus diawali dengan dollar sign atau tanda dollar ($).

Setelah tanda $, sebuah variabel PHP harus diikuti dengan karakter pertama berupa huruf atau underscore (_), kemudian untuk karakter kedua dan seterusny bisa menggunakan huruf, angka atau underscore (_). Dengan aturan tersebut, variabel di dalam PHP tidak bisa diawali dengan angka.

Minimal panjang variabel adalah 1 karakter setelah tanda $.

Berikut adalah contoh penulisan variabel yang benar dalam PHP:


<?php
   $i;
   $nama;
   $Umur;
   $_lokasi_memori;
   $ANGKA_MAKSIMUM;
?>
Dan Berikut adalah contoh penulisan variabel yang salah !
<?php
   $4ever; //variabel tidak boleh diawali dengan angka
   $_salah satu; //varibel tidak boleh mengandung spasi
   $nama*^; //variabel tidak boleh mengandung karakter khusus: * dan ^
?>

2. Variabel dalam PHP bersifat case sensitif

PHP membedakan variabel yang ditulis dengan huruf besar dan kecil (bersifat case sensitif) , sehingga $belajar tidak sama dengan $Belajar dan $BELAJAR, ketiganya akan dianggap sebagai variabel yang berbeda.

Untuk menghindari kesalahan program yang dikarenakan salah merujuk variabel, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh nama variabel.

<?php
     $Bima = "bima";
     echo $bima; //  Notice: Undefined variable: bima
?>

Dalam contoh diatas, PHP mengeluarkan error karena tidak menemukan variabel $bima.


3. Cara Memberikan Nilai kepada Variabel

Sama seperti sebagian besar bahasa pemograman lainnya, untuk memberikan nilai kepada sebuah variabel, PHP menggunakan tanda sama dengan (=). Operator ‘sama dengan‘ ini dikenal dengan istilah Assignment Operators.

Perintah pemberian nilai kepada sebuah variabel disebut dengan assignment. Jika variabel tersebut belum pernah digunakan, dan langsung diberikan nilai awal, maka disebut juga dengan proses inisialisasi.

Berikut contoh cara memberikan nilai awal (inisialisasi) kepada variabel:

<?php
     $nama = "bima";
     $umur = 17 ;
     $pesan = "Saya prakerin di blc telkom klaten ! ";
?>


4. Variabel dalam PHP tidak memerlukan deklarasi terlebih dahulu

Jika anda pernah mempelajari bahasa pemograman desktop seperti Pascal, C, C++, dan Visual Basic, di dalam bahasa pemograman tersebut, sebuah variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Namun di dalam PHP, variabel tidak perlu deklarasikan terlebih dahulu. Anda bebas membuat variabel baru di tengah-tengah kode program, dan langsung menggunakannya tanpa di deklarasikan terlebih dahulu.

<?php
     $nama = "bima";
     echo $nama;
?>

5. Variabel dalam PHP tidak bertipe

Dalam kelompok bahasa pemograman, PHP termasuk Loosely Type Language, yaitu jenis bahasa pemograman yang variabelnya tidak terikat pada sebuah tipe tertentu.

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan bahasa pemograman desktop seperti Pascal atau C, dimana jika anda membuat sebuah variabel bertipe integer, maka variabel itu hanya bisa menampung nilai angka, dan anda tidak akan bisa mengisinya dengan huruf.

Di dalam PHP, setiap variabel bebas diisi dengan nilai apa saja, seperti contoh berikut:

<?php
   $a = 17; // nilai variabel a berisi angka (integer)
   $a = "aku"; // nilai variabel a diubah menjadi kata (string)
   $a = 17.42; // nilai variabel a diubah menjadi desimal (float)
?>

6. Variabel Sistem PHP (Predefined Variables)

Predefined Variables atau terjemahan bebasnya Variabel Sistem PHP, adalah beberapa variabel yang telah didefenisikan secara sistem oleh PHP, dan kita sebaiknya tidak membuat variabel dengan nama yang sama.

Beberapa contoh Predefined Variables dalam PHP adalah:

$GLOBALS , $_SERVER , $_GET , $_POST , $_FILES , $_COOKIE , $_SESSION , $_REQUEST , $_ENV, $php_errormsg, $HTTP_RAW_POST_DATA, $http_response_header, $argc, $argv, $this.

Daftar list Predefined Variables tersebut saya ambil dari manual PHP di http://www.php.net/reserved.variables, di dalam manual tersebut juga dijelaskan bahwa mungkin masih terdapat beberapa variabel sistem PHP selain list diatas, hal ini tergantung dengan jenis web server, versi PHP yang digunakan, dan beberapa faktor lainnya. Namun kebanyakan varibel sistem PHP menggunakan tanda $_ pada awal nama variabel, namun tidak selalu.

Cara Menampilkan Nilai Variabel

Untuk menampilkan nilai atau isi dari variabel, kita tinggal menampilkannya dengan perintah echo atau print, seperti berikut ini:

<?php
   $a='Saya Sedang belajar PHP';
   $b=5;
 
   print $a;
   echo $b;
?>
Hasilnya di dapat adalah :
Saya Belajar PHP5 

Perhatikan bahwa kedua nilai variabel ditampilkan tanpa spasi diantaranya. Hal ini terjadi karena di dalam program PHP saya tidak menyisipkan spasi untuk pemisah diantara kedua variabel.

Walaupun kita akan membahasnya lebih lengkap pada tutorial mengenai string, kita juga bisa menampilkan variabel langsung di dalam string jika string tersebut berada di antara tanda kutip dua (“):

<?php
   $a=5;
   $b="Sedang belajar PHP $a";
 
   echo $b;
   // hasil: Saya Sedang belajar PHP 5
?>
Referensi:http://www.duniailkom.com/pengertian-variabel-dan-cara-penulisan-variabel-php/

Wassalamualaikum Wr.Wb

Selasa, 25 April 2017

Mengenal Penulisan Dasar PHP

Assalamualaikum Wr.Wb



PHP merupakan bahasa pemrograman yang case sensitiv yaitu bedanya penggunaan huruf besar dan kecil,cara mengakhiri sebuah baris perintah, dan pengaruh penggunakan spasi dalam membuat kode program PHP. Berikut adalah aturan dasar penulisan kode PHP.

1. Case Sensitiv (perbedaan huruf besar dan kecil) dalam PHP

PHP tidak membedakan huruf besar dan kecil (case insensitive) untuk penamaan fungsi (function), nama class, maupun keyword bawaan PHP seperti echo, while, dan class. Ketiga baris berikut akan dianggap sama dalam PH.


Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive) untuk penamaan variabel, sehingga $nama, $Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3 variabel yang berbeda. Sering kali error terjadi dikarenakan salah penulisan variabel yang besar kecilnya tidak sama.Untuk mengatasi perbedaan ini, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh kode PHP, termasuk variabel, fungsi maupun class. Jika membutuhkan nama variabel yang terdiri dari 2 suku kata, karakter spasi bisa digantikan dengan underscore (_).

2. Penulisan Baris Perintah dalam PHP

Statement (baris perintah) di dalam PHP adalah kumpulan perintah PHP yang menginstruksikan PHP untuk melakukan sesuatu. Baris perintah ini bisa terdiri dari satu baris singkat (seperti perintah echo untuk menampilakan text di layar) atau bisa sesuatu yang lebih rumit dan terdiri dari beberapa baris, seperti kondisi if, atau kode perulangan (loop).

Contoh penulisan sederhana dalam PHP
<?php
$nama = "setiyono";
echo "$nama";
 ?>
3. Karakter Spasi dan Tab dalam PHP

Secara umum, karakter spasi dan tab diabaikan di dalam eksekusi program PHP. Anda boleh memecah sebuah statement menjadi beberapa baris, atau menyatukan beberapa statement dalam sebuah baris yang panjang. Seperti contoh berikut:
<?php $nama = "setiyono"; echo "nama"; ?>
Akan di anggap sama dengan

<?php
$nama = "setiyono";
echo "$nama";
 ?>
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua, dimana kita mengusahakan agar setiap statement berada pada satu baris saja, dan menambahkan beberapa spasi di awal untuk memudahkan membaca kode program.

Referensi:
http://www.duniailkom.com/aturan-dasar-penulisan-kode-php/

Oke mungkin sekian dulu postingan kali ini semoga bermanfaat bagi teman - teman semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Sabtu, 22 April 2017

Mengenal PHP Dan Kegunaanya Dalam Pemrograman Website

Assalamualaikum Wr.Wb

  • Pengertian Dan Sejarah PHP
PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Dikutip dari situs w3techs.com, (diakses pada 18 Desember 2014), berikut adalah market share penggunaan bahasa pemrograman server-side untuk mayoritas website di seluruh dunia :


Dapat dilihat dari tampilan diatas bahwa mayoritas website modern saat ini menggunakan PHP.

  •  Kegunaan PHP

Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll.

Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.

Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini:



Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara men-copy-paste tag <li> sebanyak 10 kali dan mengubah sedikit angka-angka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste tersebut menjadi tidak efektif.

Jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for sebanyak 1000 kali dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut ini:



Dengan menggunakan kode baris yang bahkan lebih sedikit, kita dapat membuat list tersebut menjadi 1000 kali, bahkan 100.000 kali dengan hanya mengubah sebuah variabel $i.

PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dengan PHP, seperti menginput data ke database, menghasilkan gambar, menkonversi halaman text menjadi PDF, management cookie dan session.

Referensi:
http://www.duniailkom.com/pengertian-dan-fungsi-php-dalam-pemograman-web/ 

https://id.wikipedia.org/wiki/PHP 

Mungkin sekian dulu postingan kali ini semoga bermanfaat bagi teman - teman semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb